Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah
Identitas Buku
Judul buku: Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah
Pengarang: Prof.DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
Tebal halaman: 756 halaman
ISBN : 979-592-209-2
Sinopsis Buku
Kehilafahan Utsmani selama berkuasa banyak menorehkan kemenangan yang gilang gemilang di hadapan kekuatan aliansi Salibis-Zionis Internasional. Bahkan, Khilafah Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Muhamad Al-Fatih mampu merealisasikan nubuwwah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang ditaklukkannya Romawi dan Konstantinopel. Kemenangan diraih berkat tersedianya empat faktor pendukung yaitu; (1) warga negara yang memiliki mental mujahid di jalan Allah; (2) penerapan yang baik dalam taktik perang yang sesuai dengan Islam; (3) adanya pemimpin yang memiliki kemampuan memadai; (4) peran ulama yang begitu besar andilnya dalam membina dan mengkader generasi muda. Sebaliknya peradaban yang telah demikian tegak selama berabad-abad lamanya, menjadi demikian keropos dan akhirnya tumbang disebabkan: (1) para pemimpin yang telah teracuni wabah hedonisme ala Barat yang jauh dari agama; (2) warga negara yang sudah tidak taat beragama yang demikian mengendurkan gelora jihad; (3) perubahan secara resmi dalam struktur dan kebijaksanaan dalam Khilafah Utsmaniyah telah menempatkan posisi pemerintahan Utsmani pada jurang kehancurannya sebagai negara Islam. Sekularisasi hukum, pendirian lembaga-lembaga yang bekerja dengan menggunakan hukum positif dan menjauhi syariah Islam dalam segala bidang, baik bisnis, politik dan ekonomi; (4) peran ulama yang sudah terpinggirkan di masjid-masjid semata, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan; (5) soliditas musuh-musuh pemerintahan Utsmani yang terus menerus melakukan penetrasi nilai-nilai Barat dalam semua tingkatan budaya, ekonomi, dan politik. Inilah drama sejarah yang mesti kita renungi bersama. Semoga kita bisa menuai hikmah dari kebangkitan dan keruntuhan Khilafah Utsmaniyah yang masih belum lama dalam sejarah!
Isi Resensi
Buku karangan Prof.DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi ini menceritakan bagaimana awal mula sejarah bangsa Turki itu berasal dari daerah Turkistan yang membentang dari dataran tinggi Mongolia dan bagian Utara cina di sebelah Timur hingga ke Qazwin di sebelah Barat, dari dataran rendah Siberia disebelah Utara ke anak benua India dan Persia di sebelah Selatan.Keluarga keturunan Al-Ghiz dan kabilah-kabilahnya bermukim dikawan-kawasan itu yang kemudian dikenal dengan sebutan Turki. Orang-orang turki ini berinteraksi dengan dunia islam yang dibawa oleh komandan pasukan Islam Abdur Rahman bin Rabi'ah saat akan melakukan penaklukan terhadap Armenia dan membuat sebuah perjanjian damai antara orang-orang turki dngan panglima islam tersebut dan membantu menaklukkan daerah Armenia, sehingga sebagian besar dari mereka masuk agama islam Sebelum terbentuknya kekhilafahan Utsmaniyah terbentuk terlebih dahulu kerajaan saljuk, kerajaan ini berperan sangat penting untuk menunda kehancuran khilafah Abbasiyah selama sekitar dua abad. Dimana sebelum kedatangan mereka pemerintahan Abbasiyah hampir saja runtuh akibat perilaku jahat orang-orang Buwaihi penganut ajaran Syiah Rafidhah dan Usaha keras kesultanan Saljuk merupakan bibit yang ditanam untuk mampu menyatukan wilayah Islam yang kemudian terealisir padamasa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi yang berada dibawah pemerintahan Bani Abbas yang Sunni. Kerajaan ini mengalami kehancuran diakibatkan beberapa factor diantaanya perselisihan yang terjadi di dalam keluarga Satjuk antara saudara mereka, paman, anak-anak dan cucu. Lemahnya para khatifah Bani Abbas dalam menghadapi kekuatan militer saljuk. sehingga pemerintahan Bani Abbas tidak mampu menolak siapa pun yang duduk di kursi kesultanan saljuk dan mendengungkan khutbah untuk semua pemenangyang kuat, menyebarnya fitnah antar pejabat di kerjaan saljuk dan kalah perang dari pasuan salib. Setelah itu terbentuklah khilafah utsmaniyah. Khilafah utsmaniyah didirikan oleh Utsman ialah anak dari Ortighal pemimpin pasukan Islam Saljuk Ortighal yang merupakan bekas pasukan kerajaan saljuk. Kehidupan khalifah Utsman yang dipenuhi dengan jihad dan dakwah di jalan Allah. Para ulama mengelilinginya dan memberikan bimbingan bagaimana melakukan rencana kepemimpinannya serta bagaimana pula menerapkan syariah Islam dalam kepemimpinannya. Sejarah menyebutkan kepada kita, semua nasehat Utsman I ini pada anaknya tatkala dia berada di ranjang kematian. Wasiat dan nasehat tersebut di dalamnya mengindikasikan model peradaban dan metode syariah yang dilakukan oleh pemerintahan Utsmani setelah itu. Sehingga dari keturunan Utsman inilah lahir pemimpin yang membawa kejaayaan umat islam kepada puncaknya yang akan membebaskan kota Konstantinopel yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw yaitu Sultan Muhammad Al-fatih. Salah satu sifat paling penting dari kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih adalah keinginannya yang kokoh, keberaniannya yang luar biasa dan kecerdikannya yang luar biasa. Dia memilik keinginan dan cita yang tinggi, rasa keadilannya demikian tinggi. sultan sama sekali tidak pernah tertipu oleh nafsunya, banyaknya tentara dan keluasan kesultanannya. Dia ikhlas dan memiliki ilmu yang luas. Sehingga sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel romawi yang dikenal sebagai kekuatan adidaya atau super power pada masa itu. Penaklukan yang memiliki dampak yang sangat penting terhadap dunia Islam dan Eropa. Pembukaan kota Konstantinopel ini bisa dilakukan karena adanya sebab-sebab material dan spiritual yang diambil oleh sultan Muhammad Al-Fatih. Sultan-sultan Utsmani demikian peduli terhadap penerapan syariah Allah yang dampaknya bisa dilihat di tengahtengah pemerintahan Utsmani, adanya kejayaan dan kestabilan, keamanan dan kedamaian, pertolongan dan penaklukan, kemuliaan, menyebarnya keutamaan-keutaman dan lenyapnya kehinaan-kehinaan dan dampak-dampak positif Yang lain. Di antara karya peradaban yang dihasilkan oleh Muhammad Al-Fatih adalah pembangunan sekolah-sekolah, akademi-akademi, peduli pada para ulama, penyair dan sastrawan. Dia juga telah banyak memerintahkan penerjemahan buku-buku dan pembangunan yang terus menerus. Membangun rumah sakit-rumah sakit. Penuh perhatian pada masalah bisnis, industri, sistem administrasi, tentara daratdan laut.
Kelebihan Buku
Buku ini menurut saya cukup lengkap karena isi nya disajikan dengan kronologis yang ada dari mulai menceritakan awal mula asal bangsa Turki, masa kejayaan sampai dengan masa keruntuhan khilafah utsmaniyah. Buku ini mempunyai data-data yang yang cukup lengkap yang menjadi dasar pengetahuan bagi siapa saja yang ingin memperdalam sejarah masa kekhilafahan terakhir umat islam. Buku ini mengandung makna dan pelajaran yang sangat berharga bagi pembaca dimana kita di suguhkan cerita bagaimana bangsa Turki meraih masa kejayaannya,sebagai umat islam kita harus bisa mencontoh agar kejayaan umat islam bisa bangkit kembali dan menjadi suatu pelajaran yang berharga bagi kita semua bagaimana kekhalifahan itu hancur sehingga kita tidak mengulangi kesalahan itu.
Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku ini yaitu tidak ada gambar sedikitpun sehingga pembaca kurang menarik.
0 Komentar